Makna Logo Pmii Putri
Address: Grha Pertamina, Jl. Medan Merdeka Timur No.11-13, Jakarta 10110 Indonesia
Email: [email protected]
kalian dengan perusahaan elektronik ternama yang bernama Apple?Apakah kalian punya produk Apple, baik iPhone, Ipad atau Macbook. Saya yakin kalian paling tidak sudah mendengar dengan salah satu produk brand ternama ini. Agar kalian bisa lebih mengenal tentang sejarah Apple dan makna dibalik logonya maka sengaja tulisan ini saya buat.
Sekilas sejarah Apple
Apple didirikan pada tahun 1976, lahir dari sebuah ide brilian Steve Jobs, Steve Wozniak dan Ronald Wayne untuk membuat produk berbasis komputer. Pada masa awal, Apple Computer, Inc. merupakan perusahaan pemasok personal komputer dengan Apple I sebagai produk pertamanya yaitu berupa satu set komputer yang chasing-nya pada waktu itu terbuat dari kayu. Belakangan, Aplle terus berkembang tidak hanya sebagai pembuat komputer pribadi tapi juga membuat berbagai variasi jenis-jenis software, gadget dan lainnya. Namun kesuksesan belum juga bisa diraih oleh perusahaan Apple.
Pada tahun 1986 hingga 1993 Apple mengalami kemunduran karena produk-produknya seperti kamera digital, pemutar CD portable, speaker dan perangkat TV kalah bersaing di pasaran yang berujung pemecatan pada tahun 1985 Steve Jobs, namun kemudian ditarik kembali untuk ikut mengembangkan Apple pada tahun 1996, mula saat itulah Apple bangkit dari keterpurukan dan bisa meraih profit yang sangat luar biasa fantastis. Berkat kecerdasan dan Ide-ide brilian Steve Jobs, Apple menciptakan produk-produk yang mutakhir dan eksklusif. Produk-produk tersebut sukses di pasran dan benar-benar mengangkat Apple ke puncak kejayaan seperti Iphone, Ipad dan Macbook.
Perkembangan ini juga tak lepas dari keberhasilan brand dari logo Apple. Bisa dikatakan Logo sederhana yang bebentuk Apple tergigit ini dikenali oleh semua orang. Nah, tapi tahukah kita tentang makna dan filosofi logo Apple ini?Jika belum yuk silahkan baca tulisan saya ini sampai tuntas.
Makna dan Filosofi logo Apple. Keberhasilan brand logo Apple ini tak lepas dari berbagai mitos. Sehingga banyak orang memaknai logo ini dengan beragam persepsi masing-masing. Tapi tahukah kalian bahwa sebelum logo Apple menjadi seperti logo yang sekarang, ternyata telah mengalami perubahan bentuk sebanyak 6 kali. Seiring perubahan itu berkembang pula berbagai cerita dan mitos terkait makna dan filosofi logo Aplle ini. Yuk kalian simak beberapa cerita dan mitos yang saya maksud.
Cerita pertama. Pada 2005, Holden Frith seorang jurnalis CNN, menyelami cerita pembuatan logo tersebut dan mendapat konfirmasi langsung dari salah satu karyawan Apple, meski tidak secara resmi. Menurut cerita, logo tersebut dibuat untuk mengenang Alan Turing yang merupakan pencipta komputer pertama, enigma. Logo Apple sempat berwarna pelangi karena Turing memang seorang pencinta sesama jenis yang meninggal akibat menelan satu gigitan apel bersianida.
Namun, cerita itu hanya bertahan beberapa waktu lamanya hingga kemudian logo apel dikatakan sebagai simbol sumber pengetahuan karena menginspirasi Sir Isaac Newton menemukan teori gravitasi. Hal ini tergambar pada logo pertama Apple. Dewan Executive Apple, Jean Louis Gassée melambangkan bagaimana kita menggunakan komputer dan gadget Apple untuk memperoleh pengetahuan, dan idealnya, menjadi sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia.
Kemudian muncul sebuah mitos baru. Bahwa buah apel ini juga mengarah pada cerita Adam dan Hawa yang menggigit buah kuldi. Setelah merasakan gigitan pertama terhadap buah tersebut, mereka lantas mengetahui bahwa diri mereka telanjang, dan mereka merasa malu. Gigitan buah apel tersebut melambangkan kejatuhan manusia terhadap dosa.
Cerita kedua terjadi pada 2009, sebuah wawancara dengan penggambar logo Apple, Rob Janoff dari CreativeBits, menguak fakta baru. Janoff membantah logo yang dia gambar terinspirasi dari Newton atau cerita Adam dan Hawa. Bahkan, Janoff terenyuh ketika mendengar cerita tentang kisah apel sianida Turning.
Rob Janoff, sang desainer logo Apple, mengklaim dengan tegas bahwa dia tidak sengaja menciptakan makna tersebut saat mendesain logo Apple pada tahun 1977. Dia mengatakan bahwa Jobs hanya memintanya untuk membuat outline sederhana dari apel. Alasan mengapa buah itu tergigit hanyalah untuk membedakannya dari buah ceri. Gigitan itu hanya dibuat sebagai skala sehingga meski kecil, logo Apple tetap terlihat seperti apel, bukannya buah ceri.
Selain itu, Janoff juga cukup senang ketika desain apel tergigitnya (biten apple) menjadi simbol ‘bytes’. Bytes merupakan fondasi penting dalam dunia komputer. Mengenai warna pelangi dengan urutan acak yang bertahan selama 22 tahun, Janoff menyatakan, "Warna itu mewakili warna bar di layar. Itu juga merupakan usaha untuk membuat logo yang bisa diakses siapa saja, terutama pemuda sehingga Steve bisa memasukkan mereka ke sekolah".
Seperti yang disampaikan pada awal bahwa Logo Apple sendiri sebenarnya telah mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Sejak berganti dari warna pelangi yang tak berurutan, apel tergigit itu sudah berganti warna menjadi biru, putih dan siluet hitam. Salah satu eksekutif di Apple menyebut logo pelangi merupakan desain yang sangat mahal, terutama di industri komputer sehingga mereka memutuskan untuk membuat desain yang lebih sederhana namun tetap berkelas.
Dari berbagai teori yang muncul, dapat disimpulkan bahwa Jobs adalah orang yang menghargai keindahan dalam filosofi. Sayangnya, dia membawa misteri alasannya memilih apel tergigit sebagai logo perusahaannya hingga ajal menjemput.
Setiap daerah di Indonesia punya budaya turun-temurun yang unik, termasuk dalam hal tata rias pengantin. Misalnya dalam pernikahan adat Solo, ada ragam tata rias pengantin yang disebut adat Solo Putri yang ternyata di samping mengandung unsur estetika juga mengandung makna filosofis!
Penasaran apa saja makna filosofis dari riasan adat Solo Putri? Berikut ini 5 makna filosofis riasan pengantin adat Solo putri yang mungkin belum banyak diketahui generasi muda.
Eyeshadow warna cokelat dan hijau menggambarkan kesuburan
Efek bayangan pada mata pengantin dibuat oleh pemaes dengan eyeshadow warna cokelat dan hijau. Adapun warna cokelat diaplikasikan pada kelopak mata bagian bawah, sementara warna hijau muda diaplikasikan di bagian bawah alis.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Selain untuk menambah kecantikan, eyeshadow warna cokelat dan hijau sebenarnya memiliki makna kesuburan dan doa bagi pengantin agar mampu membangun keluarga yang makmur dan sejahtera.
Baca Juga: 7 Model Gaun Pengantin yang Hype di 2021, Calon Pengantin Wajib Tahu
Logo ASEAN Indonesia 2023
Logo Keketuaan ASEAN 2023 dalam bola dunia tersebut menggambarkan langit, gunung, laut dan bumi, serta burung Maleo sebagai salah satu kekayaan fauna Indonesia. Langit merupakan visualisasi dari merangkul dan mengayomi. Gunung dan bumi merupakan simbolisasi dari kekokohan dan kestabilan.
Gunung disimbolkan sebagai arah pertumbuhan yang optimistis. Bentukan gunung bersifat layaknya sedang bertumbuh mengarah ke atas. Sebagai representasi arah, visualisasi tersebut memiliki arti membawa keseluruhan ASEAN bertumbuh ke arah yang lebih baik.
Selanjutnya lautan, merupakan penghubung dan pemersatu setiap pulau antarnegara dalam kawasan. Sedangkan, simbolisasi fauna dengan profil burung Maleo merupakan representasi kekayaan hayati Nusantara karena Maleo merupakan burung khas endemik Sulawesi, Indonesia.
Bentuk keseluruhan simbol tersebut menonjolkan corak yang sangat dinamis, responsif, dan adaptif. Sifat-sifat itu mencerminkan komitmen bahwa ASEAN siap menghadapi perubahan dan terus membangun kawasan.
Nantinya, logo tersebut merupakan wujud semangat ASEAN dan menjadi lokomotif stabilitas perdamaian dan kesejahteraan. Hanya dengan itu, ASEAN akan menjadi episentrum pertumbuhan bagi kawasan dan dunia.
10 July 2022 1 Song, 4 minutes ℗ 2022 Ifan Suady
Membersihkan wajah pengantin dari rambut halus untuk membuang sial
Sebelum mulai merias wajah dengan kosmetik, perias pengantin atau disebut pemaes terlebih dahulu membersihkan pengantin putri dari rambut-rambut halus yang ada di bagian wajah, dekat telinga, leher, dan dada.
Dibersihkannya rambut-rambut halus pada area-area tersebut ternyata tidak sekadar untuk menghasilkan riasan pengantin yang lebih bersih dan cantik, lho. Pembersihan area tersebut konon dimaksudkan untuk membuang kesialan atau ‘sebel sial’ dari pengantin sebelum melangsungkan pernikahan.
Empat jenis ‘paes’ di dahi pengantin melambangkan doa
Paes adalah lekukan-lekukan berwarna hitam yang dibuat di bagian dahi pengantin putri menggunakan campuran lilin atau disebut ‘pidih’. Masing-masing ‘paes’ melambangkan doa untuk pengantin putri. Paes gajah yang berukuran paling besar melambangkan doa agar pengantin putri kelak menjadi manusia yang berilmu dan dihormati.
Adapun paes pengapit yang berada di sebelah paes gajah melambangkan kontrol terhadap gajahan, yaitu sebagai pembeda baik dan buruk dalam menjalani kehidupan.
Sementara itu, paes penitis bermakna harapan untuk pengantin putri agar senantiasa memiliki tujuan yang jelas. Terakhir, ada paes godeg yang melambangkan doa bagi pengantin perempuan agar dikaruniai keturunan yang dapat meneruskan ilmu dan kehidupannya di masa depan.
Itu dia makna filosofis riasan pengantin adat Solo Putri yang mungkin belum banyak diketahui generasi saat ini. Ternyata selain berfungsi mempercantik pengantin, riasan wajah adat Solo Putri juga sarat akan makna filosofis dan doa untuk keharmonisan pengantin kelak saat berumah tangga. Gimana? Wawasan budaya lokalmu semakin bertambah, bukan?
Baca Juga: Bak Putri Raja, 10 Inspirasi Baju Pengantin Adat Minang yang Syar'i
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Indonesiabaik.id - Indonesia telah menerima mandat Keketuaan ASEAN 2023 dari Kamboja pada 23 November 2022. Dengan diterimanya hal tersebut, keketuaan ASEAN Indonesia 2023 juga telah resmi mengenalkan logonya.
Bentuk alis 'mangot’ bermakna kecantikan pujaan perempuan
Pada riasan pengantin yang benar-benar mengikuti aturan atau pakem keraton Surakarta, alis pengantin putri digambar oleh perias wajah membentuk ‘pisau mangot’ yang berarti alis yang melengkung sempurna.
Menurut pandangan masyarakat Jawa, alis 'mangot' melambangkan kecantikan pengantin layaknya bidadari yang tentunya menjadi pujaan perempuan.
Riasan bibir merah lambang kebiasaan perempuan Solo mengunyah sirih
Pada riasan bibir, pengantin akan dirias oleh pemaes menggunakan pemerah bibir. Warna merah dipilih untuk warna bibir pengantin putri dibandingkan warna lainnya, karena warna merah melambangkan kecantikan layaknya bidadari.
Selain itu, warna merah juga melambangkan warna mulut setelah mengunyah sirih yang mana kebiasaan mengunyah sirih adalah kebiasaan kaum perempuan Solo dahulu.